SI JADUL YANG TANGGUH
Kali ini saya ingin
bercerita tentang perjalanan kedekatan teman saya dengan mobil nya hingga
bergabung ke Club kita yang tercinta ini yaitu TITAF ( Timor Tangerang Family ),nama
nya Om Dida beliau register ttf-024.Asal mulanya mempunyai kendaraan pribadi
yang begitu beliau sayangi Akhir th 2011 beliau berencana mencari kendaraan
pribadi yaitu mobil sedan. Pikir waktu itu terbesit dibenak beliau gimana harus
bisa mendapatkan mobil dengan seharga motor sampe kepikir mau membeli mobil
yang tua ga jadi masalah. Setelah keliling dari showroom 1 ke showroom yang lain
terlihat beberapa mobil sedan yang sesuai isi dompet. Antara lain Sol*na ,
Ac*rd, dan Timor, akirnya beliau memilih TIMOR SOHC 96 dan menamakan nya Si
JADUL.
Jadul ketika di Kampung Halaman
(
Asal mula gabung ke Titaf )
Akhir bulan Mar 2012
itu motor fan radiator Jadul rusak karena umur yang udah lama akirnya
membelinya di toko spare part di tangerang ternyata mudah didapat dan harga
lumayan biasa bilang murah ( karena ga usah jual sawah buat ngebelinya heee ….)
Terus browsing-browsing
iseng ketemulah Timor Tangerang Family disitu beliau berkenalan
dengan beberapa orang ( Tapi lupa siapa namanya ) dan di suruhlah main ke plaza
serpong tepatnya di bengkel mobil Sandi Motor .
Disana beliau bertemu dengan beberapa orang yang sekarang menjadi pengurus bahkan sesepuh di TITAF diantaranya ( Om Toto selaku owner bengkel sandi motor yang sekarang dijadikan Basecam Titaf , Om Syafiq , Adit , Distira , Budi , Shank , Ghofar ) singkat cerita dari perkenalan dengan mereka pun semakin dekat bahkan waktu itu TITAF blm diresmikan dan sering kumpul di acara dadakan sekedar nongkrong dan kumpul2 iseng.
Disana beliau bertemu dengan beberapa orang yang sekarang menjadi pengurus bahkan sesepuh di TITAF diantaranya ( Om Toto selaku owner bengkel sandi motor yang sekarang dijadikan Basecam Titaf , Om Syafiq , Adit , Distira , Budi , Shank , Ghofar ) singkat cerita dari perkenalan dengan mereka pun semakin dekat bahkan waktu itu TITAF blm diresmikan dan sering kumpul di acara dadakan sekedar nongkrong dan kumpul2 iseng.
Tetapi waktu itu om Dida
blm tertarik buat masuk dan jadi member Timor Tangerang Family dibenak
beliau waktu itu komunitas hanya bikin pemborosan. Tetapi lambat laun karena
bujuk rayu dan pendekatan dari mereka beliau pun jadi suka dan pengen bergabung,
Om Shank yang waktu itu selaku HUMAS selalu mengajak jika ada acara dan
kebetulan di bulan2 itu ada acara Timor-er NAPAK TILAS pabrik timor yang berada di
cikarang. Tetapi karena kesibukan dan jadwal pekerjaan yang waktu itu bisa
dikatakan sibuk beliau tdk bisa ikut.
Singkat cerita : Sebelum
Timor Tangerang Family ada ada kurang lebih 2 kali ganti nama
tetapi saya blm tau karena blm gabung. Kurang lebih di prakarsai 8 orang yang
awal mulannya kumpul2 di palazzo seperti tertulis di sejarah TITAF . Om hanif , Oni , catur dan beberapa orang
lainya .
Selang beberapa minggu
tepatnya di bulan juni dari beberapa orang ini mendeklarasikan TITAF
dengan nama Timor Tangerang Family yang di ketuai om RT dan Wakil
Ketua masih om Rully yang sekarang digantikan Om Fery. Hari demi hari berlalu
minggu demi minggu pun terlewati dengan persiapan2 yang lumayan simple dan
dengan anggaran seada nya yang awalnya pengen dilaksanakan di plaza serpong
dialihkan ke Café pak item Lippo karawaci .Dari situ kita
makin sering kumpul dan anggota semakin bayak,sesua data register terakhir 4
Juli 2014 anggota sudah mencapai 122 member dalam jangka waktu 2 tahun .
(
Memulai berprtualangan dengan SI JADUL )
Sejak bergabungnya di
komunitas dan hampir 1 tahun berlalu Mobil Timor Om Dida pun masih blm mengalami
kendala yang berarti. Timor dengan mesin standart Pabrik yang blm pernah di .Tahun
pertama terlewati dengan nyaman meski udah beberapa kali bolak balik ke kampung
halaman. Dan memulai touring ke beberapa tempat tapi masih tetap saja tangguh
dan bandel walaupun dengan mesin yang standar dan belom pernah sama skali di
bongkar selama di beli. Paling ganti lampu utama dengan One Piece, Kabel busi
pakai Blue Fire, dan busi pakai yang standar.
Masih blm puas lagi si Jadul di coba di tack yang menanjak dan mengikuti touring ke Cigamea - Bogor. “Lumayan lah tanjakannya tetapi jarak tempuh hanya beberapa jam dari Tangerang Masih tetap oke” Ujar Om Dida.
Masih tetap belum Puas di
coba lagi ke Puncak Bogor dan touring2 lainya masih oke ga pernah berkendala
sama skali. Barulah beliau merasa percaya diri kalau TIMOR ini sangat tangguh
di sgala medan . Oke dirasa udah cukup percaya diri di coba lagi ke track yang
lebih jauh dan sengaja di lewatkan ke jalur yang lumayan naik turun TANGERANG –
TULUNG AGUNG ( JATIM ) iseng jalan ke tempat mertua beliau, start dari
tangerang – kebetulan ada banyak kenalan-kenalan club timor di Indonesia.
Jadul with Cimoty ketika sampai di Cirebon
Ketika sampai di Cirebom
CIMOTY ( Cirebon Timor Community ) mampirlah beliau disana meneruskan lagi ke
arah pantura mampir di tegal ( TETIC Tegal Timor Community ) lanjut lagi ke
Pekalongan sesampai disana kebetulan ada kenalan juga beliau pun singgah di Pekalongan
PETIC ( Pekalongan Timor Community ) setelah dari sana meneruskan perjalanan
sesampai di Semarang mampir lagi ke STIC ( Semarang Timor Community ) dari sana
saya melanjutkan perjalanan ke arah Solo sengaja memilih jalan lewat Pati. Sampai
di pati beliau singgah sebentar di rumah yang kebetulan beliau mempunya sanak
saudara di Pati .Setelah singgah beliau meneruskan perjalanan melewati beberapa pegunungan Purwodadi ya
cukup panjang track nya karena naik 2 gunung dan tikungan2 yang curam dan akirnya sampai di Solo. Disana singgah
sebentar untuk silaturahmi ke antar pecinta TIMOR di solo yaitu TIMLO ( Timor
Solo ) sehabis dari sana lanjut ke arah Ngawi – Madiun – ponorogo dan sampailah
di tulung agung. Jalur Ponorogo pun
terkenal dengan tanjakan dan tikungan yang tajam dan curam, Kurang lebih track
hutan hampir dari Ngawi sampai Ponorogo. Sampai disana beliau mersa bangga
karena ternyata MOBIL TIMOR bukan seperti kata orang2 yang katanya inilah atau
itulah yang terkenal rewel.
Jadul ketika di Tegal bareng Tetic
Jadul ketika di Tegal bareng Tetic
“Sampai sekarang 27 Jun
2014 udah 3 Kali aku bawa ke jatim 5 kali lebih ke jateng dan hampir 3 th ini
blm pernah bermasalah di mesin. Hanya part kecil yang sudah di ganti seperti
fan radiator ( Rusak karena usia ) , Master kopling atas / bawah waktu itu
ganti karena rasa kopling yang udah molai mengeras, dan master rem atas. Saya
bangga Punya timor dengan besi Tua inilah saya menemukan banyak saudara dan
banyak cerita baru. I LOVE SI JADUL Timor SOHC 97” tutup Om Dida .
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Tua-Tua Keladi - Jangankan Bukit,Jalanan Gunung yg terjal pun sudah di libas oleh si tua ini.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetaui lebih jauh mengenai indonesia.Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di http://indonesia.gunadarma.ac.id
BalasHapushebat
BalasHapushttp://st3telkom.ac.id/
good luck..
BalasHapusST3 Telkom